Di satu hari, tiba-tiba aku merindukanmu… sangat.
Dan tidak tahu harus bagaimana.
Ingin mendengar suaramu yang selalu seperti hembusan angin musim semi.
Dan tidak tahu harus bagaimana.
Ingin mendengar suaramu yang selalu seperti hembusan angin musim semi.
Ya . . . aku Rilo Pangastuti seorang wanita biasa yang begitu kagut dan sangat menyukai bunga. Terlebih lagi bunga Lily, Mawar Biru, dan ya Dandelion. Aku begitu kagum pada bunga yang satu ini karena dia begitu indah sekaligus gigih dalam berjuang untuk hidaup. Kalian pasti juga sudah tahu bahwa bunga ini tumbuh di padang rumput yang masih asri. Indah memang bila kita melihatnya. Aku ingin seperti Dandelion karena ia bebas mau menentukan nasibnya tanpa ada tekanan maupun kekangan dari manapun.
Ia bebas seperti angin yang berhembus . . .
Ia dapat terbang dengan senyum bahagia di raut wajahnya . . .
Ia mampu menenangkan hati seseorang yang sedang bersedih.